Hello

Hello

Wednesday 23 December 2020

Lost Christmas?

Christmas is coming...its the fact that most of us will be celeberating Christmas during this pandemic. Well..this title idea came up from animation which pictured the booming of a virus during Christmas Eve (Cheers if you know this tv show) 



This year will be different vibe..its hard to believe.
No gathering with friends and families
No usual service and celebration in Church
No winter travelling

You can add up the list..I believe it will be so much to be said.

So if you (and I) have mindset that Christmas is all about those list, its not a mistake to call this 2020 Christmas as
"Lost Christmas"

For myself, its a struggle to enjoy this year Christmas. But, I am still trying to imagine..what were Israelites feeling in waiting of Christ' coming as a Child? 



For the context, they were conquered by Dictatorous Roman Empire during His birth, which I may count much worse than today's condition. In addition, He was born not in a proper place. From Joseph and Mary's perspective, they were worrying for being prosecuted, as Jesus' birth was was during their pre-marriage status, physically.

Even the King was trying to kill Infant Jesus, ended up in murdering infants in Betlehem as Joseph and Mary retreated to Egypt.

See, that was a hard way to live since He was born as a human. Usually, parents were hoping to have a better life after their child has born. But, the contra was happened to Joseph and Mary.

So after knowing these struggling history,  does it make me feel grateful?

Its not easy


For those who are living in same region like me, it has been 9 months since the pandemic strikes and, no signs of the situation will be getting better!!

How to celebrate Christmas without gathering?

How to celebrate Christmas without
attending service and celebration in Church?

How to celebrate Christmas, even worse, without going anywhere?

I am sure there will be a lot of "how to" questions


However, one think for sure, which I also try to stuck this in my mind, that as long as Christ is with us, those "how to" question will be less relevant. Hopefully

Now, for this ongoing situation, I am just trying to put hope in Him, and I hope this Christmas will give the rememberance that He is there and always a hope in Him. 

To sum up, again I have to remind this verse

"He hath made everything beautiful in its time: also he hath set eternity in their heart, yet so that man cannot find out the work that God hath done from the beginning even to the end."
- Ecclesiastes 3:11 (ASV) 



Merry Christmas 2020 and Happy New Year 2021 

Thursday 9 April 2020

Still Putting Hope in Him

Yohanes 20:19 

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"


Penyaliban Yesus adalah rangkaian dari rencana Tuhan untuk menebus dosa, pengganti pengorbanan anak domba sebagai korban penebus dosa dalam bangsa Israel (Imamat 5:15). Itulah bentuk kasih Tuhan pada manusia jadi Ia pun menjadikan Kristus sebagai korban mati untuk menebus dosa
(bd Roma 6:23)

Akan tetapi bagi murid Yesus, hal tersebut bukanlah hal yang bisa diamini secara langsung. Biarpun Tuhan sudah bernubuat tentang kematian & kebangkitan Yesus dalam perjanjian lama, dan bahkan Yesus sudah mengatakanNya sendiri berkali kali,  ini bukan hal yang mudah bagi mereka untuk menerima hal ini.

Kehadiran Yesus memberikan sukacita pada mereka (Yohanes 20:20). Pemimpin dan Guru yang mereka kasihi akhirnya bangkit dari kematian, siapa yang tidak bersukacita akan hal tersebut?

3 hari bukanlah hari yang singkat bagi mereka, kondisi di saat mereka dapat ditangkap dan dikejar oleh pihak yang membeci Yesus:

- Pasukan Romawi
- Imam (sangat miris mengingat sesama          keturunan Yakub dan mengerti nubuatNya)
- Orang Farisi, ahli Taurat, dan orang Saduki

Bagaimana mereka menjelaskan Yesus yang mahakuasa dihukum mati bersama dengan para kriminal? Mungkin itu pikir mereka.
Betapa bahagianya mereka saat tahu  bahwa Yesus bangkit dan hadir di tengah mereka.
Tanda di tangan dan lambung telah membuktikan bahwa Ia telah mengatasi kematian

Jika dicermati, ini bukan pertama kali Tuhan membuat umat pilihanNya menunggu harapan 

- Nabi Nuh menunggu harapan surutnya air      bah selama 150 hari di dalam bahtera
- Bangsa Israel menunggu harapan masuk ke 
  dalam tanah perjanjian selama 40 tahun di
- Umat Israel menunggu 70 tahun untuk
  kembali ke Yerusalem dari tanah jajahan 

Satu hal yang pasti Tuhan tidak pernah ingkar janji akan pembebasan setelah penderitaan yang dijinkannya terjadi pada umat Nya. 

====================================

Kenapa air bah selama 150 hari? Kenapa Tuhan menyuruh bangsa Israel 40 tahun mengembara di padang gurun bukan 30 atau 70 tahun? Mengapa bangsa Israel harus 70 tahun di buang ke penjajahan? Alasan apa untuk 3 hari Yesus turun ke dunia orang mati (sheol)?

Pusing berkeliling jika harus memikirkan alasan dari lama waktu yang diberikan Tuhan untuk hal pahit berlangsung. Tidak akan ada jawaban pasti mengapa angka tersebut muncul, selain dari Penentu angka tersebut.

Paskah kali ini, bagi penulis, merupakan benar benar Minggu sengsara. Di tengah wabah nCovid-19, membuat saya tidak bebas untuk bepergian. Liburan, Sabtu, dan Minggu hanya stay at home, bahkan ke Gereja untuk beribadah pun tidak bisa di tengah kondisi seperti ini. 

Sampai kapan ini terjadi?

Saya ketika menulis teringat bahwa Tuhan menetapkan segala sesuatu ada waktunya 
(Pengkotbah 3:1). Maka saya pun percaya, pandemi ini pun akan berakhir entah berapa lama waktunya. Saya juga percaya Tuhan mempunyai maksud dari berapa lama wabah ini berlangsung (Pengkotbah 3:11)

Happy Good Friday and Easter 
















Tuesday 24 December 2019

Is HE really a hope? - Refleksi Natal Pribadi Penulis

"Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,  lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" "- Matius 11:2-3

                                   Hasil gambar untuk doubtful


Itulah sepenggal ayat Alkitab yang selalu terpikirkan selamat masa Natal tahun ini. Saya dapatkam ayat ini dari kotbah pada masa Minggu Adven, dimana penjelasan dari Pendeta  tentang ayat ini membuat saya terus mengingat bagian ini.

Beliau menjabarkan konteksnya, dimana Yohanes Pembaptis, seseorang yang terbiasa hidup bebas dan telah mempersiapkan jalan bagi Tuhan, harus berakhir di penjara karena keberaniannya menegur penguasa saat itu, Herodes. Dapat dibayangkan betapa stressnya Yohanes pada saat itu. Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam Matius 11:3 merupakan sisi keraguan Yohanes sebagai manusia apa Yesus benar benar harapan atas penderitaan yang ia alami?

Di sisi lain, kembali ke masa saat menjelang kelahiran Yesus. Di mana saat itu, Maria harus menanggung beban berat dimana ia mengandung Juruselamat saat Yusuf masih belum menjadi suaminya. Pada masa itu apabila wanita yang mengandung
di luar perkawinan, maka akan mendapat hukuman sesuai Taurat, yaitu rajam.

Dan akhirnya respon Maria atas pergumulan tersebut adalah:

"Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia." - Lukas 1:38

Gambar terkait

Teorinya saya harus berserah seperti Maria dan gigih seperti Yohanes pembaptis tetapi....

"Tidak semudah itu Fergusso!" kata pergumulan terhadap penulis

Tidak semudah itu saya mengucapkan apa yang dikatakan oleh Maria. Bahkan kecenderungan saya ialah mencari jalan sendiri dalam pergumulan tersebut tanpa melibatkan Tuhan.

Tahun-tahun sebelumnya, saya sudah mengetaui bahwa jalan kehidupan bersama Tuhan tidaklah mudah. Dan di tahun 2019 ini, saya sendiri yang mengalami apa yang dimaksud dengan "tidaklah mudah". Banyak gejolak dalam diri saya baik di dalam maupun luar.

Makin dewasa, Tuhan makin karuniakan rasionalitas dalam pikiran. Akan tetapi, kecenderungan untuk lebih menggunakan rasionalitas pikiran dalam menghadapi pergumulan membuat lupa untuk berserah akan hal-hal yang tidak bisa dikontrol ke dalam tanganNya, yang sanggup mengerjakan hal-hal yang mustahil.

Saya pun juga lupa, bahwa kehendakNya lah yang harus terjadi dalam diri saya. Ini adalah hal sulit, karena manusia mempunyai kehendak bebas atas pilihan jalan hidup

Hasil gambar untuk freewill


Sulit, ya sulit bagi saya ketika masalah datang dan prasangka buruk saya terjadi, untuk menjadikan Tuhan harapan dan terkadang pertanyaan saya adalah
" Tuhan, mengapa ini terjadi? Apa memang aku harus berharap kepadaMu?"

Jika mau di detailkan lagi permasalahannya, terlalu kompleks untuk diceritakan dalam tulisan sederhana ini. Tapi inti pembelajaran yang saya dapat adalah:
Tuhan selalu hadir untuk mendampingi saya menghadapi setiap permasalahan, dan cara Dia dalam membantu saya menghadapi masalah tersebut tidak dapat saya mengerti sepenuhnya.

Tak ayal, karena banyak hal yang terjadi, saya pun hampir kehilangan sukacita sebagai pengikut Tuhan, bahkan untuk Natal yang sering dikatakan "Season of Joy" ini. Tapi, Tuhan tidak pernah berpangku tangan atas hal tersebut. Sukacita terus Ia berikan setiap saat ketika saya butuhkan, entah melalui teman atau bahkan bisa saat out of nowhere.

Ya, saya pun terus berusaha untuk ingat, untuk berinvestasi harapan dan berserah pada Tuhan, yang berkuasa atas surga, kehidupan dan kematian.

Sekian kesaksian dari penulis dan akhir kata

Merry Christmas and lets face the new decade soon

Hasil gambar untuk merry christmas 2019




Thursday 30 May 2019

Unexpected Victory - His Scope of Authority

Ini merupakan tulisan lanjutan dari Expected Victory

Hasil gambar untuk yesus naik keledai

Baru sempat menulis sebelum hari kenaikkam karena pada saat paskah saya terserang demam parah....dan banyak hal yang Tuhan ijinkan untuk terjadi pada saya, sama seperti yang ia ijinkan terhadap semua manusia tanpa terkecuali, Yesus sendiri

Merayakan peristiwa paskah tak lengkap jika belum membahas prequelnya, dimana Yesus dielu elukan ketika masuk ke Yerusalem menunggangi keledai.
Bagi mereka, Yesus lah Raja politis yang siap membebaskan mereka dari Roma. Bagi mereka, Yesus adalah Raja dan Imam yang menjadi panglima dalam pertempuran melawan jajahan Roma. Karena pada masa itu, tidak ada nabi yang muncul seperti Elia dan raja seperti Daud dan Yosia.

Saya rasa alasan tersebut cukup membuat mereka mengelu-elukan diriNya saat masuk ke Yerusalem.

Tapi tidak dalam benak Yesus.

Ia tahu apa yang harus dihadapiNya untuk menyelesaikan misi utama dari Bapa, dimana apa yang Yesus lakukan bisa dikatakan 180 derajat dari ekspektasi orang Yahudi saat itu. Ia harus menyelamatkam umat pilihanNya.

Ada satu kejadian yang persis terjadi dengan leluhur Yesus, Daud, yaitu ketika Ia dikhianati oleh Yudas, sahabat dekatnya (Daud dikhianati oleh Ahitofel, pasihat kerajaan, saat anaknya memberontak). Dan tentunya kita semua sudah mengetahui bagaimana kejadian berikutnya bagaimana.

Alih alih melawan penjajah Romawi, Yesus justru menjadi terpidana hukuman mati oleh pemerintahan Romawi dan disalibkan diantara 2 kriminal. Yesus mengalami 2 jenis siksaan, fisik (bd. Mazmur 22) dan harga diri (bd.Yesaya 52)

Lalu apa Yesus membebaskan diri dari siksaan tersebut? 
Tidak...dan akhirnya Ia menyerahkan nyawaNya kepada Bapa.

Tak ayal, para muridNya pun sedih karena kehilangan Sosok yang selama 3 tahun mereka jadikan panutan.

Plot twist mulai, Yesus bangkit. Setelah tiga hari dalam dunia orang mati (sheol), Ia kembali ke dunia orang hidup.
Pada saat itu, ini belum seberapa sebab selama 3 tahun pelayananNya, Ia pun membangkitkan orang mati.

Lalu, sesuatu yang mengejutkan tejadi. Ketika Ia berkumpul bersama murid murid setelah kebangkitanNya, para murid melihat Yesus terangkat ke surga. Dan hal itu pun terkonfirmasi 

Kisah Para Rasul 1:9-11 (TB)
  "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia""

Hasil gambar untuk kenaikkan yesus

Menariknya, ini juga bukan merupakan hal baru dalam tradisi Yahudi karena ada 2 orang yang tercatat dalam perjanjian lama yang juga terangkat ke surga yaitu Henokh (Kej. 5:24) dan Elia (2 Raja-Raja 2:11)

Lantas, apa yang membedakan kenaikkan Yesus dengan Henokh dan Elia? Apa yang membedakan kebangkitan Yesus dengan Lazarus dan seseorang yg bangkit karena mayatnya terantuk dengan tulang Elisa (2 Raja-Raja 13:20-21) ?

1. Henokh dan Elia belum pernah mengalami kematian
2. Lazarus dan orang yang disebutkan dalam kitab Raja-Raja tidak dicatat terangkat ke surga

Hanya Yesus sudah mengalami sekaligus, kematian, kebangkitan dan kenaikkan 

1. Kehidupan

Yesus, Tuhan yang hadir dalam dunia, lahir dalam dunia sebagaimana umumnya orang yang baru dilahirkan. Memiliki masa kecil yang lazim pada masa itu, disunat pada hari ke delapan, mengikuti tradisi ke Yerusalem pada saat perayaan Paskah, dan dikhawatirkan oleh orang tuanya saat Ia berdiam di Bait Allah selama tiga hari tanpa sepengetahuan mereka/

Lantas apakah ketika Yesus setelah dinyatakan Anak oleh Tuhan Allah memiliki privillege dalam kesehariannya?
Tidak, dia memiliki perasaan yang sama seperti manusia, bisa menangis, lapar, kesakitan, kesedihan,  dan ketakutan. Hanya, Ia tidak memiliki dosa karena 100% manusia dan 100% Tuhan.

Dan, Ia pun dalam wujud manusianya telah mati dan dikuburkan sesuai dengan aturan Yahudi (tidak boleh melebihi matahari terbenam)

2. Kematian

Alkitab tidak menuliskan apa yang terjadi dalam sheol saat Yesus turun ke dalamnya. Tapi ini setidaknya Tuhan mau menunjukkan penegasan pada Mazmur 139:8:

"Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku dalam dunia orang mati, di situpun Engkau"

Dan Tuhan Yesus menegaskan kuasanya atas dunia orang mati (sheol), Ia pun bangkit pada hari ke tiga saat hari raya Paskah. Maka dengan mati dan bangkit kembali sebagai manusia, Tuhan menunjukkan kuasaNya atas kematian

3. Kenaikkan

Pada poin ini, Tuhan Yesus memperlihatkan kesempurnaan kuasaNya dalam dunia. Dimana Ia tidak terkekang dalam dunia kehidupan maupun kematian. Seperti yang dinubuatkan oleh Daud pada mazmur 110:1, Yesus duduk di sebelah kanan Allah dan memiliki kuasa atas bumi ini. Dan saya pun tidak bisa menuliskan lebih jauh dalam poin ini karena bagi saya, hal ini sungguh amat ajaib

Tuhan mengijinkan diriNya dalam bentuk manusia menderita dan mati, untuk menunjukkan bahwa Ia juga turut merasakan penderitaan yang dialami oleh ciptaanNya yang paling mulia. Dan 3 poin di atas, Ia menang atas penderitaan tersebut.

Terpujilah Tuhan, yang Raja atas segala raja, Raja atas dunia orang hidup dan mati

Hasil gambar untuk Yesus raja

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Refleksi:

Saya sendiri mengakui kuasa Tuhan pada dunia ini, dan itupun berarti seharusnya Ia berkuasa penuh atas hati dan pikiran saya. Dengan bibir, mudah sekali mengakui hal itu. Akan tetapi dalam hidup sehari-hari, keinginan daging cenderung lebih dominan dalam hari dan pikiran.

Maka inilah pertanyaan yang saya renungkan:

Sudahkah saya mengakui secara penuh kuasa Tuhan dalam hati dan pikiran?

Semoga itu bisa menjadi perenungan juga bagi kita semua



Tuesday 16 April 2019

Pemilu Lagi - 2019

Welcome back after 4 months

Hasil gambar untuk pemilu

Yep gak terasa ternyata udah lima tahun berlalu sejak pemilu 2014, dan pemilu sekarang ini sangat bersejarah dimana pemilihan presiden berbarengan dengan pemilihan calon legislatif

Pemilu ini juga...bisa dibilang "terhot" dalam sejarah, karena.....ya bisa dilihat bagaimana kondisi di lapangan dan juga di media sosial. Saya sendiri pun terkadang panas kepala melihat suasana menjelang pemilu ini. Apalagi kemarin melihat berita kondisi beberapa TPS di luar negeri rasanya....oke sebelum kemana mana mari kita balik ke topik.


Hasil gambar untuk pancasila

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, dimana menjamin hak, kewajiban, keadilan dan persatuan untuk seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah harga mati untuk sebuah bangsa Indonesia yang tidak bisa ditawar oleh ideologi manapun!
Lalu untuk pemilu ini apa hubungannya?

Pemilu ini adalah salah satu ajang dimana rakyat mengekpresikan kebebasan untuk memilih, adil bagi setiap warga negara Indonesia (>17thn)tanpa paksaan atau intimidasi. Pancasila mengingatkan bahwa biarpun berbeda pilihan, kita tetap satu dalam asas Bhinneka Tunggal Ika!!

Di sini aku mau mengajak untuk menentukan pilihan.
"Ah, keduanya sama-sama buruk golput lah kuy"
"Saya golput aja daripada keduanya ribut"
Hey, golput itu bukan pilihan, apalagi dengan alasan di atas, sungguh bukan pilihan yang bijak
Ngomongin keburukan, setiap calon pasti ada plus minusnya masing-masing, karena kita masih milih manusia, bukan malaikat.

Seringkali pilihan kita bukanlah baik atau burukm tetapi buruk atau lebih buruk.
Jadi apabila kalian ikut memilih, masih ada kesempatan untuk yang lebih baik terpilih.

Ah saya pilih Budi, ah saya pilih Tono, boleh...asal:

1. Tidak mengintimidasi orang yang berbeda pilihan
2. Memilih karena akal rasional, bukan karena uang tunai atau lainnya
3. Lapang dada dengan hasil pemilu
4. Tidak terlibat dalam kampanye hitam

Kalau saya sendiri, akan memilih berdasarkan bukti hasil kerja yang telah diselesaikan oleh kandidat, siapapun itu tidak memandang urusan lainnya.

Jadi guys, percayalah pemilu ini anugerah dari Tuhan untuk kita menentukan arah bangsa ini, jangan pernah sia siakan kesempatan emas ini

Pemilih Berdaulat, Negara Kuat







Monday 24 December 2018

Expected Victory

Sungguh sangat bersyukur karena saya bisa mulai menulis kembali setelah lebih dari 6 bulan vakum

Kesibukkan saya di tempat kerja dikarenakan ada peralihan sistem memang mengalihkan pikiran dan waktu, dimana kebanyakan waktu senggah lebih banyak digunakan untuk beristirahat. Dan satu dan lain hal, saya jadi lebih berpikir keras dalam menorehkan ketikan saya di blog ini.

Hasil gambar untuk joy to the world

Tanpa terasa, kita sudah mendekati di bulan kita sering mendengar lagu lagu yang mengandung kata Christmas dalam beberapa toserba, resto, dan mall. Bagi saya pribadi, sepertinya baru kemarin banget rayain countdown 2018.

Ohh..dan seperti biasa, pada saat ini saya selalu menuliskan (atau mengetik ya? haha) tentang Christmas. And for myself, celebrating Christmas will be meaningless without Christ Himself.

Hasil gambar untuk perang israel perjanjian lama

Mungkin saat membaca judul ini, berpikir saya mau mengarah ke pemilu. Oh bukan, itu akan saya bahas dalam tulisan berikutnya (semoga sempat amin)

Gambar diatas merupakan ilustrasi dari salah satu perang bangsa Israel, yaitu melawan kota Yerikho. Kisahnya dapat dibaca dalam kitab Yosua 5:1 - 6:27. Dan sebelum itu, bangsa Israel sudah melakukan beberapa perperangan dalam pengembaraan semenjak "merdeka" dari perbudakkan Mesir.

Lalu ketika mencapai tanah perjanjian apa Israel hidup damai? Tidak. Bahkan dalam kitab Hakim -Hakim, mereka diceritakan hidup dalam kekacauan. Kemudian setelah jaman para hakim, mereka memohon seorang raja. Hingga diangkatlah Saul sebagai Raja pertama mereka dalam kitab 1 Samuel 10:1.

Lalu ketika mempunyai raja apakah bangsa Israel hidup damai? Tidak. Jaman kerajaan berakhir dengan terpecahnya bangsa Israel dalam penjajahan. Lebih parah dari jaman perbudakan Mesir ketika 12 suku bersatu, setelah raja Zedekia ke dua belas suku tersebut terpecah karena dijajah oleh bangsa yang berbeda.

Gambar terkait
Ilustrasi Penghancuran Yerusalem

Bangsa Israel ,sebagai umat pilihan Tuhan, dalam kondisi terpuruk selalu merindukan sosok pemimpin yang dapat membebaskan mereka. Maka dari itu, dalam masa pembuangan dan penjajahan setelah raja Zedekia bin Yosia, mereka selalu merindukan kebesaran bangsa Israel seperti jaman raja Daud dahulu.

Dan sejak jaman Musa, bangsa Israel terus mengalami kesesakan dan pegejolakan. Dan Tuhan selalu menjanjikan Sang Pemberi Kemenangan di tengah-tengah gejolak tersebut.

Sosok Yesus secara gamblang pertama kali dinubuatkan oleh Yesaya 7:14

"Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel."

Jika mengikuti alur perikop, itu dinubuatkan kepada Raja Ahas, yang sedang stres ditekan oleh kepungan bangsa - bangsa disekitarnya. Dan berbagai nubuat berikutnya terus berlanjut tentang kelahiran Juruselamat, yang diharapkan oleh mereka dapat benar benar memberikan kesejahteraan dan kemenangan dalam perperangan. Maka tidak berlebihan, saat Simeon menunjukkan sukacitanya dalam Lukas 1:28-35. Karena, memang kelahiranNya yang sudah ditunggu-tunggu oleh bangsa Israel.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kisah selanjutnya, daripada untuk berperang melawan penjajah, Yesus lebih mengajarkan untuk hidup penuh dengan kebenaran dan kasih di tengah penjajahan (bd. Yeremia 29:7). Firman Tuhan lebih mengajarkan kemenangan yang sejati, yaitu menang melawan kuasa si iblis untuk mengacaubalaukan manusia. Jadi di sini terdapat beda antara konsep kemenangan Tuhan dan bangsa Israel, dimana daripada terus berperang melawan orang jahat, Yesus mengajak untuk melawan sumber kejahatan yaitu iblis dengan kebenaran dan cinta kasih yang berasal dari Firman Tuhan.

Sampai kapankah kemenangan itu tiba? Sampai Dia datang untuk kedua kali sebagai hakim.

Hasil gambar untuk Jesus heal

Reflection: 
Untuk saya sendiri, ajaran Yesus mengenai kasih merupakan ajaran yang sederhana. Akan tetapi dalam keseharian, menerapkan ajaran tersebut tidak semudah membalik telapak tangan.

Yesaya 9:5

"Sebab seorang anak t'lah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai"

Amin

Merry Christmas and Happy New Year 2018

Hasil gambar untuk merry christmas and happy new year 2019


Thursday 29 March 2018

Hope - Gone?

This is still the part of the hope series, so still in bahasa

Halo semua

Udah gak berasa kita udah mau masuk bulan ke empat di 2018, dan menjelang paskah, saya selalu bersyukur akan peristiwa 2 tahun lalu, dimana akhirnya saya boleh dibaptis dan menerima anugerah keselamatan dariNya

Akan tetapi, kehidupan setelah pembaptisan tidaklah mudah. Banyak pergumulan yang bisa dibilang naik ke level yang lebih tinggi dari sebelumnya. Ya, tidaklah mudah menjadi orang Kristen yang saleh dan berpaut pada Tuhan.

Setiap dalam pergumulan, saya berharap pada banyak hal, dan diatas semuanya saya berharap pada Tuhan yang akan memberi pertolongan di saat yang tepat, seperti yang ditulis pada Pengkotbah 3:11, bahwa Ia akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. However, bagaimana ketika kita lihat bahwa pengharapan tersebut justru mengecewakan?

Image result for Palm SUnday

Sudah berabad-abad bangsa Israel terjajah oleh bangsa asing, bahkan lebih lama dari Indonesia yang 300 tahun, dimana kedaulatan bangsa tersebut berakhir tragis dengan pembunuhan anak-anak dari raja Zedekia bin Yosia. Terlebih lagi, mata Zedekia dibutakan dan dibelenggu di Babel (2 Raja-Raja 25:7)

Pada masa penjajahan, mereka amat merindukan seorang pembebas yang memerintah mereka dengan kebijaksanaan, kemakmuran dan keperkasaan; seperti sosok ideal raja mereka, Daud.

Nah untuk lebih mudah mersakannya, coba kita bayangkan seperti saat kerja (atau sekolah) yang menantikan saat-saat liburan, atau kita sedang kelaparan menunggu makanan tiba di meja, seperti itu kira-kira kaum Israel merindukan Juruselamat yang dijanjikan. 

Maka tidak heran ketika mereka melihat Yesus, yang telah mengadakan banyak muzizat kesembuhan dan tanda-tanda alam, menaruh harapan padaNya. Ditambah lagi, Yesus adalah keturunan raja Daud secara hukum Yahudi. 

Image result for Jesus teach

Ditambah lagi, Ia cukup terpandang oleh kaum Yahudi karena mempunyai pengetahuan yang luas dalam hal tradisi dan hukum Taurat. Tak ayal, hal tersebut membuat para Imam besar geram karena popularitas mereka terganggu.

Kaum Israel berharap Ia akan menggunakan kuasa Ilahi untuk memerangi penjajah mereka, yaitu bangsa Romawi dan membawa mereka ke masa kejayaan seperti Daud. Itu jugalah yang dipikirkan oleh beberapa muridNya, salah satunya Petrus yang pada saat menjelang paskah menyangkal kenyataan bahwa Yesus harus disalibkan (Mat 16:22 - 23)

Dan pada akhirnya

Image result for crucified JEsus

Sang Pembawa Harapan tersebut harus berakhir di atas kayu salib, oleh karena kepentingan popularitas para Imam besar dan nafsu uang dari Yudas, muridNya.

Contoh sederhana, sebagian besar dari kita pasti merasa kecewa ketika liburan yang direncanakan dan ditunggu-tunggu berjalan tidak sesuai harapan, atau pesan makanan saat lapar tapi rasanya tidak enak.

Begitulah bangsa Israel ketika melihat Yesus tersalibkan tanpa perlawanan Ilahi. Di hadapan pengadilan pun, Ia tidak berusaha membela diriNya, seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya,

"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya" - 
Yesaya 53:7

Lalu, ketika Ia mati di kayu salib, apakah harapan tersebut juga mati bersamaNya?

Ketika raja Daud mangkat, berakhir pulalah kekuasaannya.

Ketika Paulus dieksekusi, berakhir pulalah pengabaran injil olehnya

Ketika seorang aktivis terbunuh, berakhir pulalah aksinya dalam membela kebenaran

Tetapi, ada yang membedakan kematian Yesus dan yang lainnya.

"Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya."- Lukas 23:46

Ya jika dibaca dari kitab injil Matius, Markus, dan Yohanes, dikatakan bahwa Yesus mati karena Ia menyerahkan nyawanya kepada Bapa di surga, bukan karena luka yang diderita oleh karena penyalibanNya. Terlebih lagi, Ia bangkit dari kematian dan naik ke surga untuk memerintah selama-lamanya (Mazmur 110:1)

Mengapa bisa begitu? Secara manusia, Ia sudah luka berat. Akan tetapi, Ia juga Tuhan pada saat bersamaan, yang tidak mungkin dibunuh oleh ciptaanNya sendiri. (hal ini tidak saya bahas lebih lanjut karena akan mengacu pada pembahasan Trinitas dan Kristologi)

Dengan begitu, pengharapan yang dibawa oleh Yesus berbeda dan spesial. Mengapa? Karena Ia sudah berkuasa atas kehidupan dan kematian, berbeda dari ilustrasi yang sudah saya sebutkan. Yesus, dialah tempat pengharapan yang abadi! Tak ayal, ketika Dia bangkit para murid pun bersukacita.

Ia membawa harapan agar setiap  yang percaya tidak terhilang dalam kerajaan Surga. 

Image result for Jesus encourage people
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika saya menulis postingan ini, saya pun merasa menegur diri sendiri. Ya terkadang kesibukkan sehari-hari membuat saya lebih banyak menaruh harapan pada sesuatu yang terlihat, dan tak ayal juga berakhir dalam kekecewaan.  Sampai saat saya selesai menulis blog ini, banyak masalah dan pergumulan yang masih berlanjut. Akan tetapi dari hal tersebut, Tuhan mengajarkan saya untuk kembali berharap pada-Nya, yang sudah mengatasi hidup dan kematian.

Dan dalam paskah ini, mari kita mengingat bahwa Yesus adalah Sang Pemberi Harapan yang setia dan abadi!


Happy Easter 2018!

Image result for easter bunny

Recommended Easter Song:

Power of The Cross - Keith & Kristyn Getty