Hello

Hello

Thursday 30 May 2019

Unexpected Victory - His Scope of Authority

Ini merupakan tulisan lanjutan dari Expected Victory

Hasil gambar untuk yesus naik keledai

Baru sempat menulis sebelum hari kenaikkam karena pada saat paskah saya terserang demam parah....dan banyak hal yang Tuhan ijinkan untuk terjadi pada saya, sama seperti yang ia ijinkan terhadap semua manusia tanpa terkecuali, Yesus sendiri

Merayakan peristiwa paskah tak lengkap jika belum membahas prequelnya, dimana Yesus dielu elukan ketika masuk ke Yerusalem menunggangi keledai.
Bagi mereka, Yesus lah Raja politis yang siap membebaskan mereka dari Roma. Bagi mereka, Yesus adalah Raja dan Imam yang menjadi panglima dalam pertempuran melawan jajahan Roma. Karena pada masa itu, tidak ada nabi yang muncul seperti Elia dan raja seperti Daud dan Yosia.

Saya rasa alasan tersebut cukup membuat mereka mengelu-elukan diriNya saat masuk ke Yerusalem.

Tapi tidak dalam benak Yesus.

Ia tahu apa yang harus dihadapiNya untuk menyelesaikan misi utama dari Bapa, dimana apa yang Yesus lakukan bisa dikatakan 180 derajat dari ekspektasi orang Yahudi saat itu. Ia harus menyelamatkam umat pilihanNya.

Ada satu kejadian yang persis terjadi dengan leluhur Yesus, Daud, yaitu ketika Ia dikhianati oleh Yudas, sahabat dekatnya (Daud dikhianati oleh Ahitofel, pasihat kerajaan, saat anaknya memberontak). Dan tentunya kita semua sudah mengetahui bagaimana kejadian berikutnya bagaimana.

Alih alih melawan penjajah Romawi, Yesus justru menjadi terpidana hukuman mati oleh pemerintahan Romawi dan disalibkan diantara 2 kriminal. Yesus mengalami 2 jenis siksaan, fisik (bd. Mazmur 22) dan harga diri (bd.Yesaya 52)

Lalu apa Yesus membebaskan diri dari siksaan tersebut? 
Tidak...dan akhirnya Ia menyerahkan nyawaNya kepada Bapa.

Tak ayal, para muridNya pun sedih karena kehilangan Sosok yang selama 3 tahun mereka jadikan panutan.

Plot twist mulai, Yesus bangkit. Setelah tiga hari dalam dunia orang mati (sheol), Ia kembali ke dunia orang hidup.
Pada saat itu, ini belum seberapa sebab selama 3 tahun pelayananNya, Ia pun membangkitkan orang mati.

Lalu, sesuatu yang mengejutkan tejadi. Ketika Ia berkumpul bersama murid murid setelah kebangkitanNya, para murid melihat Yesus terangkat ke surga. Dan hal itu pun terkonfirmasi 

Kisah Para Rasul 1:9-11 (TB)
  "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia""

Hasil gambar untuk kenaikkan yesus

Menariknya, ini juga bukan merupakan hal baru dalam tradisi Yahudi karena ada 2 orang yang tercatat dalam perjanjian lama yang juga terangkat ke surga yaitu Henokh (Kej. 5:24) dan Elia (2 Raja-Raja 2:11)

Lantas, apa yang membedakan kenaikkan Yesus dengan Henokh dan Elia? Apa yang membedakan kebangkitan Yesus dengan Lazarus dan seseorang yg bangkit karena mayatnya terantuk dengan tulang Elisa (2 Raja-Raja 13:20-21) ?

1. Henokh dan Elia belum pernah mengalami kematian
2. Lazarus dan orang yang disebutkan dalam kitab Raja-Raja tidak dicatat terangkat ke surga

Hanya Yesus sudah mengalami sekaligus, kematian, kebangkitan dan kenaikkan 

1. Kehidupan

Yesus, Tuhan yang hadir dalam dunia, lahir dalam dunia sebagaimana umumnya orang yang baru dilahirkan. Memiliki masa kecil yang lazim pada masa itu, disunat pada hari ke delapan, mengikuti tradisi ke Yerusalem pada saat perayaan Paskah, dan dikhawatirkan oleh orang tuanya saat Ia berdiam di Bait Allah selama tiga hari tanpa sepengetahuan mereka/

Lantas apakah ketika Yesus setelah dinyatakan Anak oleh Tuhan Allah memiliki privillege dalam kesehariannya?
Tidak, dia memiliki perasaan yang sama seperti manusia, bisa menangis, lapar, kesakitan, kesedihan,  dan ketakutan. Hanya, Ia tidak memiliki dosa karena 100% manusia dan 100% Tuhan.

Dan, Ia pun dalam wujud manusianya telah mati dan dikuburkan sesuai dengan aturan Yahudi (tidak boleh melebihi matahari terbenam)

2. Kematian

Alkitab tidak menuliskan apa yang terjadi dalam sheol saat Yesus turun ke dalamnya. Tapi ini setidaknya Tuhan mau menunjukkan penegasan pada Mazmur 139:8:

"Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku dalam dunia orang mati, di situpun Engkau"

Dan Tuhan Yesus menegaskan kuasanya atas dunia orang mati (sheol), Ia pun bangkit pada hari ke tiga saat hari raya Paskah. Maka dengan mati dan bangkit kembali sebagai manusia, Tuhan menunjukkan kuasaNya atas kematian

3. Kenaikkan

Pada poin ini, Tuhan Yesus memperlihatkan kesempurnaan kuasaNya dalam dunia. Dimana Ia tidak terkekang dalam dunia kehidupan maupun kematian. Seperti yang dinubuatkan oleh Daud pada mazmur 110:1, Yesus duduk di sebelah kanan Allah dan memiliki kuasa atas bumi ini. Dan saya pun tidak bisa menuliskan lebih jauh dalam poin ini karena bagi saya, hal ini sungguh amat ajaib

Tuhan mengijinkan diriNya dalam bentuk manusia menderita dan mati, untuk menunjukkan bahwa Ia juga turut merasakan penderitaan yang dialami oleh ciptaanNya yang paling mulia. Dan 3 poin di atas, Ia menang atas penderitaan tersebut.

Terpujilah Tuhan, yang Raja atas segala raja, Raja atas dunia orang hidup dan mati

Hasil gambar untuk Yesus raja

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Refleksi:

Saya sendiri mengakui kuasa Tuhan pada dunia ini, dan itupun berarti seharusnya Ia berkuasa penuh atas hati dan pikiran saya. Dengan bibir, mudah sekali mengakui hal itu. Akan tetapi dalam hidup sehari-hari, keinginan daging cenderung lebih dominan dalam hari dan pikiran.

Maka inilah pertanyaan yang saya renungkan:

Sudahkah saya mengakui secara penuh kuasa Tuhan dalam hati dan pikiran?

Semoga itu bisa menjadi perenungan juga bagi kita semua



No comments:

Post a Comment