Halo semua,
Bagi yang masih belum bisa move on dari 2016, saya ucapkan selamat tahun 2017, dan bagi yang sedang membaca blog ini di hari ulang tahunnya, saya juga ucapkan selamat ulang tahun :)
Since this post is dedicated to Indonesian especially Jakarta people, I write in Bahasa Indonesia.
Yap memasuki tahun 2017, Indonesia kembali dihadapkan dengan hal yang panas. Apa itu?
Pilkada DKI Jakarta 2017
Kenapa saya pakai ilustrasi tersebut? Silahkan bertanya pada Uncle Google, maka kurang lebih akan tahu mengapa
Ada 3 calon pemimpin ibukota terbesar di Asia Tenggara ini (sesuai urutan):
1. Agus H. Yudhoyono - Sylviana Murn
2. Basuki T. Purnama (Ahok) - Djarot S. Hidayat
3. Anies Baswedan - Sandiaga Uno
Jika anda aware dengan lingkungan sekitar, pasti sudah bermunculan issue-issue yang berlari sana sini seputar kampanye ini, mulai dari nomor 1 sampai nomor 3 juga kena tabrak lari dari issue tersebut, entah itu issue baik tapi benar, baik tapi bohong, buruk tapi bohong,buruk tapi benar, pokoknya semuanya deh kena.
Pilgub ini "digoreng" dengan beberapa pemberitaan mengenai calon tertentu yang seolah-olah benar seperti "video pulau ceceng", dan sesuatu yang seolah-olah inovatif seperti "hunian terbang", "setumpuk kertas berangka untuk beberapa orang" dan masih banyak lagi. Juga beberapa bumbu kejadian yang tentunya pasti beberapa orang ketahui.
Ohya anw saya memang menyamarkan pemberitaan dengan konotasi, jadi bila anda mengerti bagus. Bila tidak mengerti? Lebih bagus lagi
Jadi sebagai warga Indonesia yang baik apa yang harus kita lakukan?
Yag pasti jangan menyiram minyak panas ke api yang membara. Bila kita sudah waktunya untuk memilih, pilihlah cagub dengan bijak dan rasional.
Bila anda rasa no.1 rasional? Silahkan
Bila anda rasa no.2 rasional? Silahkan
Bila anda rasa no.3 rasional? Silahkan
Jangan memilih hanya berdasarkan personal dan iming-iming tertentu. Rasional yang saya maksud ialah memilih secara objektif dari visi misi dan program kerja yang disampaikan. Tidak lupa juga mengecek latar berlakang dari calon tersebut.
Akan tetapi bila anda tidak suka pada calon tertentu karena alasan yang tertentu juga, bagaimana?
Mudah, jangan pilih calon yang bersangkuta dan masalah selesai.
Lalu selama proses pemilihan dan perhitungan suara berlangsung terjadi kecurangan bagaimana?
Seorang raja yang saleh di timur tengah kuno mempunyai tahta kerajaan yang kokoh hingga akhir hayatnya. Selama hidupnya, ia sering menjadi sasaran pembunuhan dan kudeta bahkan oleh anak kandungnya sendiri. Akan tetapi, bagaimana resep sang raja untuk tetap kokoh dan melakukan yang benar selama hidupnya? Ia mempunyai prinsip,
Jangan marah pada orang yang berbuat jahat dan jangan iri pada orang yang berbuat curang. Karena mereka akan lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuhan hijau
Marah bukan berarti diam. Raja tersebut tidak segan mengeksekusi orang yang terbukti melanggar hukum, tapi ia tidak melakukan hal yang merusak seperti membakar kota atau melakukan holoclaust.
Dan, ia percaya bahwa sebenarnya orang yang berbuat curang dan jahat ialah orang yang lemah seperti rumput dan tumbuhan yang segera mengkerut dan layu, karena kecurangan dan kejahatan mereka sendiri
Bila ada kecurangan, laporkan saja ke pihak terkait. Tidak perlu membawa nama SARA atau melakukan kekacauan untuk menindak hal tersebut. Laporkan saja dan serahkan pada pihak yang berwajib :)
Dan percayalah, siapapun yang sanggup memimpin Jakarta 5 tahun ke depan, itu adalah berasal dari suara rakyat dan kepiawaian orang tersebut dalam menjalankan pemerintahan. Sebagai rakyat Jakarta, kita harus mendukung pemimpin tersebut untuk Jakarta yang lebih baik.
Eh terus gimana dong yang bukan KTP Jakarta?
Menurut saya sih, cukup bantu dalam doa di tempat masing-masing. Tidak perlu memanas-manasi situasi yang sudah ada, apalagi ditawari oleh "sutradara" untuk "main sandiwara" di Jakarta. Mengerti konotasi saya? Bagus. Tidak mengerti? Lebih bagus lagi.
Mari kita sukseskan Pilkada damai di seluruh Indonesia terutama untuk DKI Jakarta :)
N.B : Kalau calonnya bisa akur kayak di foto, buat apa bikin onar